Trip to Malaysia

Terima kasih untuk para blogger-blogger yang telah berbagi pengalaman perjalanan mereka ke Malaysia sehingga saya sukses menjelajah Kuala Lumpur dan Genting Highland. Sebagai balas budi, saya juga akan membagi pengalaman selama 3 hari di Malaysia. Untuk memudahkan, akan saya bahas per poin tempat-tempat yang saya kunjungi.
  1. Genting Highland
Tempat yang pertama kali saya tuju sesampainya di Malaysia adalah Genting Highland yang ada di wilayah Pahang. Karena sudah ada bus yang langsung menuju tempat ini dari bandara (kebetulan saya mendarat di KLIA2, tetapi bus ini ada juga kok di KLIA), jadi saya rasa ke tempat ini akan lebih efektif daripada menjelajah Kuala Lumpur dulu. Di Genting saya memilih menginap di First World Hotel, karena dekat ke mana-mana. First World Hotel ini tempat pemberhentian bus dari bandara. Di sini juga ada malnya (First World Plaza) dan Theme Park (meskipun saat saya datang masih ditutup untuk renovasi, katanya sih 2017 baru dibuka). 
Tempat pembelian tiket bus ini ada di level 1. Kita tinggal jalan lurus saja setelah urusan imigrasi dan scan barang selesai. Terus, nanti cari eskalator turun. Sesampainya di level 1, kita akan melihat beberapa konter bus dan taksi. Konter bus genting ini ada di konter 2. Tulisannya sih tidak ada Genting Highlandnya, hanya tertulis Bas Express dan macam-macam bus yang diakomodasinya. Harga tiketnya RM35, sedangkan jadwal keberangkatan bisa coba dicari di Google.
20160308_155815
Tiket KLIA2-Genting Highland, yang dilengkapi dengan jalur bus dan nomor tempat duduk.
Tempat menunggu busnya ada di luar, persis pintu keluar samping eskalator yang kita naiki tadi. Tempat busnya ada dijalur B5 (kemarin saya sih seperti itu, kalau tidak ditanya saja). Untuk jalur ini bisa dilihat di tiketnya.
Perjalanan menuju Genting Highland sekitar 2 jam tanpa henti. Sayangnya, pas kemarin itu saya tidak menggunakan cable car untuk sampai di First World Hotel, padahal setelah berkali-kali browsing dibilangnya akan ada naik cable car. Ya, mungkin saat saya datang cable carnya sedang diperbaiki, karena memang cable car ini katanya sering dimaintance. Untungnya, pas pulang saya memang harus naik cable car untuk ke Kuala Lumpur, jadi tidak masalah :) Untuk naik cable car ini, ada jalan tembusannya dari First World Plaza, cuma ya rada jauh (jalan kaki sekitar 1 jam) dan naik eskalator terus menerus. Caranya cukup cari papan petunjuk menuju Maxim Hotel (dari First World Plaza, cari fast food Marry Brown terus lurus ke arah luar plaza sampai ketemu eskalator, naik ke atas dan ikuti papan petunjuk yang mengarah ke Maxim Hotel).
  1. Chin Swee Temple
Temple ini adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi selama di Genting. Dan ini berharga banget saat kita tidak bisa melihat Theme Park di First World. Udara di sini dingin banget dan anginnya bertiup sangat kencang. Lembang Bandung, apalagi Puncak Bogor udah ngak ada apa-apanya deh dibandingin di sini (kalau mengincar udaranya ya).
DSCN2985
Ini jadwal bus shuttle dari First World Hotel dan Chin Swee Temple.
Untuk ke Chin Swee Temple ini, kita tinggal naik bus shuttle gratis yang ada di depan First World Hotel. Bus ini akan ada di area line merah, atau kalau bingung tanya saja orang di situ. Bus ke temple ada setiap satu jam sekali. Sebelum naik, kita mesti lihat papan tujuannya yang ada di kaca dekat pintu masuk bus. Bus itu benar menuju Chin Swee Temple atau tidak. Karena selain ke Chin Swee Temple, busnya juga ada yang mengantar ke Awana.
Sesampainya di Chin Swee Temple, kita akan diturunkan di depan lobby temple (bentuknya mirip lobby hotel gitu). Dari situ masuk saja ke dalam dan jalan lurus terus sampai mentok. Di situ nanti akan ada lift. Naik lift itu dan tekan 13S, di sanalah templenya. Untuk pulang, kita bisa menggunakan lift dan tekan 12L, atau turun tangga. Karena posisi lobbinya hanya satu tingkat di bawah temple.

Bus yang akan mengantar kita kembali ke First World Hotel ada setiap satu jam sekali, yaitu 15 menit dari jadwal yang di First World Hotel. Tempat menunggunya sama di tempat kita turun bus tadi.
Pemandangan dari depan lift di lantai 13S (kelokan jalannya mantap euy)

Gedung tempat lift berada


Patung Budha terbesar (coba bandingkan dengan tinggi orang yang ada di samping kiri)

Jalur menuju ketujuh Hell Chambers

Patung-patung yang menghiasi jalur menuju Hell Chambers

Journey to Enlightment, karena setelah masuk ke sini serasa tercerahkan melihat "adegan-adegan" menyeramkan di neraka

Kolam koin untuk make a wish (ada koin Rp500 juga di sini)



Salah satu adegan di Hell Chamber

Ini salah satu adegan yang membuat saya "tercerahkan"

Penyebab-penyebab kenapa manusia disiksa di neraka

Dewi Kwan Im

Pagoda


Jika ingin lebih tahu tentang patung-patung yang ada di temple ini beserta maknanya, bisa cek di sini

  1. First World Plaza
Ini adalah salah satu mal yang ada di kawasan Genting Highland. Dan mal ini terintegrasi dengan mal-mal lain juga hotel-hotel sekitar First World Hotel. Di sini juga tempatnya Genting Casino yang sering ada di foto-foto. Ya, ternyata casinonya ada di dalam mal. Namun, pintu masuk ke casino ini cukup banyak dan penjagaannya sangat ketat.
First World Plaza ini juga bisa mengantarkan kita ke cable car (saat kita mau pulang atau memang hanya ingin merasakan naik cable car ini). Untuk ke cable car ini kita mesti mencari Maxims. Caranya? Dari mal ini kita cari restoran Marry Brown. Kalau bingung, cari aja Genting Casino yang ada di tengah-tengah mal, letak Marry Brown tidak jauh dari situ. Dari Marry Brown terus saja, sampai menemukan eskalator, terus naik eskalator itu (untuk memperjelas apakah sudah benar jalurnya, bisa dicari papan petunjuk yang mengarah ke Maxims).
Kita akan terus-terusan naik eskalator, kalau tidak salah sampai 3 kali naik. Di eskalator ketiga, nanti kita akan dihadapkan pada tempat yang penuh dengan mainan. Masuk ke situ dan cari papan lagi yang menunjukkan ke arah Maxims. Nanti kita akan diarahkan untuk naik eskalator lagi dan akan berujung di Genting Club. Dari situ lurus terus sampai hampir mentok, nanti di sebelah kiri akan ada eskalator turun. Depan eskalator itu akan terlihat lagi restoran Marry Brown yang berada di ujung jalan. Jalan ke arah resto itu, nanti tinggal cari papan petunjuk yang mengarahkan ke cable car: jalannya ke arah kanan. Tidak jauh dari Marry Brown itu, kita akan melihat pagar-pagar besi. Itu adalah tempat antre untuk naik cable carnya. Sedangkan untuk antre tiketnya ambil jalur kanan di samping pagar-pagar besi itu. Nanti akan ada konter cable car di pojok kiri. Harga tiketnya RM6.40 one way. Kalau return saya lupa, tapi kalau tidak salah sekitar RM10.
20160308_155859
Tiket Genting Highland-KL Sentral plus nomor tempat duduk.
Nah, bagi yang ingin melanjutkan ke Kuala Lumpur seusai naik cable car, kalian langsung turun saja ke bawah: cari papan petunjuk yang mengarahkan ke bas express atau bas express ticket. Patokan tempat belinya adalah ada model cable car di samping eskalator. Nah, kalau sudah lihat itu, ambil ke kiri. Di situlah letak tempat pembelian tiket ke Kuala Lumpur. Tinggal sebut saja ke petugasnya mau beli bus yang ke arah mana.
Seusai membeli tiket, kita mesti naik ke atas dengan menggunakan eskalator (bisa dilihat ke papan petunjuknya). Ikuti saja terus papan petunjuknya. Nanti kita akan diarahkan ke sebuah lift. Naik lift itu dan tekan angka B4, di sanalah tempat menunggu busnya. Kita tinggal cari tujuan busnya, ini bisa ditemukan dengan mudah, karena tiang-tiang temboknya dicat dengan tulisan besar tujuan busnya. Untuk harga tiket, sepertinya beda-beda sesuai tujuannya. Karena saya ke KL Sentral, jadi harganya RM4.30. Untuk harga dan jadwalnya bisa dicari di Google.
  1. China Town
Selama di Kuala Lumpur, saya menginap di China Town Inn yang ada di kawasan China Town. Tempat ini banyak direkomendasikan orang, sehingga saya memilih hotel ini. Pesannya lewat Booking.com tanpa perlu credit card dan bayarnya cash di tempat.
Untuk ke hotel ini saya turun di Stesen Pasar Seni (jalur Kelana Jaya) dari KL Sentral dengan biaya RM1.30. Dari Stesen Pasar Seni saya pergunakan GPS untuk menemukan hotel ini. Karena banyaknya penjual kaki lima di depan hotel, jadi kita harus jeli melihat nama hotelnya. Dia tidak memakai papan nama, tetapi nama hotelnya ditulis besar-besar di temboknya yang ada di lantai 2. Namun, di sebelah hotel ini ada China Town Inn 2 yang letaknya berdekatan. Untuk China Town 2 ada papan namanya, jadi kalau sudah melihat papan nama hotel itu, berarti China Town Inn yang saya maksud tak jauh dari situ. Jeli-jeli saja melihat ke atas ke arah tembok ruko-ruko di sana.
  1. Dataran Merdeka (Merdeka Square)
Di sekitaran Dataran Merdeka ini cukup banyak tempat yang bisa dikunjungi, tinggal tanya diri saja seberapa kuat kita jalan. Untuk ke sini saya memilih naik LRT dari Stesen Pasar Seni dan turun di Stesen Masjid Jamek. FYI, Masjid Jamek ini berada persis di samping stesen. Cari saja bagunan dengan kubah seperti masjid di Indonesia yang berwarna putih.

Luasnya Dataran Merdeka (Merdeka Square)
Tiang bendera yang super duper tinggi

Perbandingan antara dasar tiang dengan orang dewasa

Salah satu bangunan yang ada di sisi tiang bendera (entah ini bangunan difungsikan untuk apa, tapi lucu aja gitu bentuknya ^_^)

Kolam besar dengan latar tulisan "Dataran Merdeka", asyik buat background foto
Sultan Abdul Samad Building, yang letaknya ada di seberang lapangan
Sultan Abdul Samad dari dekat
National Textile Museum, berada persis di samping Sultan Abdul Samad Building

  1. Menara KL
Untuk ke Menara KL ini saya memilih naik LRT dari Stesen Masjid Jamek. Dari sini kita bisa turun di Dang Wangi atau Bukit Nanas. FYI saja, kalau mau jalan jaraknya cukup jauh. Namun, tidak akan masalah kalau memang kuat jalan J.
Setelah sampai di stesen yang dituju, cari-cari saja papan petunjuk ke arah Menara KL. Ikuti jalannya. Sesampainya di pintu masuk, disediakan mobil jemputan gratis ke Menara KL, jadi kita tinggal tunggu saja. Saya sarankan naik shuttle ini saja karena jalan yang mesti ditempuh hingga ke Menara KL cukup jauh dan menanjak.
Kalau ke sini hanya untuk melihat-lihat, saya sarankan tidak perlu masuk ke dalam, karena untuk ke naik ke menaranya harus bayar. Jumlahnya bervariasi tergantung paket mana yang kita mau. Nanti ada petugasnya kok yang akan menjelaskan dengan senang hati tentang paket-paket ini.
Jika ingin pulang, bisa menunggu di tempat yang sama untuk menunggu mobil jemputan datang untuk mengantar kita ke bawah.

Tidak berminat bayar untuk naik ke atas menara? Coba aja foto-foto di sini, letaknya persis sebelum masuk ke pelataran Menara KL

  1. KLCC-Menara Kembar/Petronas Twin Towers
20160308_160051
Peta sekitar KLCC plus jembatan penghubung antara KLCC dan Bukit Bintang.
Dari Menara KL, kita bisa jalan kaki ke KLCC. Jaraknya tidak terlalu jauh kok. Cukup jalan lurus saja tanpa perlu belok-belok. Nanti kita akan melihat Mal Suria KLCC, kita cukup jalan ke mal ini dan lurus terus, karena Menara Kembarnya ada persis di samping mal ini.
Bagi yang ke sini bukan dari Menara KL, bisa naik LRT turun di KLCC. Nanti kita keluar di mal Suria ini.
Ada info bahwa ada jalan tembus ke Bukit Bintang dari KLCC, tetapi sayangnya saya tidak menemukannya karena sudah letih berjalan.
  1. Batu Caves
Jika ingin ke Batu Caves dan stay di sekitar Stesen Pasar Seni, ternyata bisa langsung ke tanpa perlu ke KL Sentral dulu. Saya sempat lihat Stesen Kuala Lumpur yang ada di seberang Stesen Pasar Seni. Stesen itu dilalui KTM Komuter untuk ke Batu Caves. Saya belum coba, tapi mungkin info ini bisa dicoba. Untuk ke KTM Komuter Kuala Lumpur itu bisa melalui pintu dari Stesen Pasar Seni yang dekat Hotel Geo.
20160308_155830
Tiket KTM Komuter menuju Batu Caves.
Untuk yang jauh dari Stesen Pasar Seni, silakan naik KTM ini di KL Sentral. Tempat pembelian tiketnya ada di samping pintu masuk ke KTM. Harganya RM2.60 dan berangkat setiap 15-20 menit dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Sesampainya di Stesen Batu Caves, tidak perlu bingung mesti ke mana. Tinggal keluar stesen saja, nanti akan terlihat patung-patung emas yang menjulang tinggi. Di arah sanalah jalannya. Saran saya, berangkat pagi-pagi sekali, ya paling telat sekitar 7.30 sudah stand by di tempat menunggu KTM ke Batu Caves. Kenapa? Karena pagi-pagi itu masih sepi jadi foto-foto pun akan lebih enak tanpa banyaknya orang yang berlalu lalang.

Sesampainya di Stesen Batu Caves, kita akan melihat kepala patung ini, jadi jalan saja menuju arah patung ini
Kuil ini berada tak jauh dari patung di atas
Saat jalan menuju patung emas Dewa Murugan, nanti kita akan melewati kolam ini
Jika tiba di Batu Caves pagi-pagi, kita akan melihat kumpulan merpati yang sedang berebutan makanan, selain itu suasana juga masih sejuk dan sepi

Ini dia patung emas yang tersohor itu, beserta ratusan anak tangganya

Salah satu sudut gua sesampainya di anak tangga teratas

Beberapa warga yang akan melaksanakan ritual mereka (FYI, ada beberapa di antara mereka yang menaiki tangga tanpa alas kaki bahkan ada yang sampai bolak-balik turun tangga, DAEBAK!!!)
Salah satu sudut dinding gua yang terdapat pahatan patung (ini sepertinya dinding guanya sendiri yang dipahat, bukan memakai material di luar gua)

Inilah suasana di dalam gua

Beberapa warga yang sedang melaksanakan ritual, dan kuil ini tepat berada di dalam gua (bagaimana ya cara mereka membawa material-material kuil, air, dan listriknya??)

Kuil lain yang ada di dalam gua (untuk ke kuil ini mesti naik tangga lagi)
Pemandangan kota dari anak tangga teratas

Saat pulang, saya menjumpai pedagang manisan India ini

Itulah pengalaman saya selama 3 hari di Malaysia. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pemula yang ingin ke Malaysia, seperti saya.

Untuk info tambahan, ada kereta yang dapat mengantarkan kita ke bandara (baik KLIA maupun KLIA2). Ada dua pilihan, yaitu KLIA Transit dan KLIA Express. KLIA Transit ini akan berhenti di beberapa stesen, sedangkan KLIA Express langsung ke bandara tanpa berhenti sehingga waktu tempuhnya relatif lebih cepat (sekitar 30 menit), tetapi biayanya cukup mahal yaitu RM55.
Dan, ini saya post juga jalur kereta dan GoKL (bus gratis untuk muter-muter sekitar KL).
klang_valley_integrated_rail_mapgokl-map

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip Korea Selatan - Busan

Trip Bangkok, Thailand

United Kingdom, My Dream